Rabu, 06 Juli 2011

Nabi Muhammad Saw dan Malaikat Jibril



Dialog Nabi Muhammad Saw dan Malaikat Jibril.

Di ceritakan Sayyidina Umar bin Khattab ra., beliau berkata:

“Pada suatu hari ketika kami bersama-sama Rasulullah saw, datang seorang laki-laki berpakaian putih dan rambut hitam, tetapi tidak tampak bahwa ia seorang musafir dan kami tidak seorangpun yang kenal dengan orang itu. Ia duduk berhadapan dengan Nabi dengan mengadu lututnya dengan lutut Nabi dan meletakkan tangannya di atas paha Nabi
Laki-laki itu bertanya: ‘Hai Muhammad, coba ceritakan kepadaku tentang Islam.’

Nabi menjawab:
‘Islam ialah, engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, engkau kerjakan sholat, engkau bayarkan zakat, engkau lakukan puasa Ramadhan, dan engkau naik haji kalau kuasa.’

Laki-laki itu menjawab:
‘Kamu benar.’ Kami heran, kata Umar bin Khattab. Ia bertanya dan ia pula yang membenarkan.Lalu ia bertanya lagi:‘Coba ceritakan tentang Iman!’

Nabi menjawab: ‘Iman ialah, engkau percaya kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari Akhirat, dan percaya dengan takdir, baiknya takdir dan buruknya.’

Ia menjawab:
'Kamu benar.’

Ia bertanya lagi:
‘Ceritakan padaku tentang Ihsan!’

Nabi menjawab: ‘Ihsan adalah bahwasannya engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, bila engkau tidak dapat melihat-Nya, maka (yakinlah) bahwa sesungguhnya Ia melihat engkau.’

Ia bertanya lagi:
‘Kapan hari Qiamat?’

Nabi menjawab: ‘Yang bertanya lebih tau dari yang ditanya.’

Ia bertanya lagi:
'Coba ceritakan tandatandanya!’

Nabi Menjawab: ‘Kalau budak sudah melahirkan akan penghulunya dan kalau sudah bermegah-megah dengan rumah-rumah tinggi tinggi si penggembala kambing yang (sebelumnya)miskin.’Kemudian laki-laki itu berjalan pergi.Tidak lama kemudian Nabi bertanya kepada kami:‘Hai Umar. Tahukah engkau orang yang bertanya itu?’Jawab saya:‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.’

Nabi menjelaskan:
‘Itulah Malaikat Jibril. Ia datang untuk mengajarkanmu agamamu.’


Semoga bermanfaat...
HR. Imam Bukhori dan Muslim

1 komentar: